Halaman

Jumat, 22 Januari 2010

Struktur Bangunan dan Rumah untuk Daerah Bertanah Gambut

Sebetunya tulisan ini saya temukan di salah satu forum milis, kemudian saya sadur ulang dengan gaya tulisan saya sendiri. Saya tulis di blog ini agar khlayak mendapatkan pengetahuan ini juga.

Tanah gambut adalah jenih tanah lembek atau daya topangnya rendah terhadap bangunan/rumah dan bisa dikatakan sama dengan tanah di rawa-rawa. Oleh karenanya hal yang menjadi perhatian adalah memperkuat tanahnya atau membuat teknik sub-struktur (struktur yang berada di bawah tanah atau bangunan/rumah dalam hal ini pondasi) yang dapat stabil di daerah bertanah gambut sehingga dapat menopang bangunan/rumah dengan stabil pula. Ada dua jenis struktur yang akan dijelaskan dalam tulisan ini.

1. Konstruksi Rangka Kayu

Tanah gambut biasanya ada di Kalimantan, sedangkan material yang paling mudah ditemukan di sana adalah kayu. Pertama, lapisan gambut harus dibuang terlebih dahulu untuk bagian yang akan dibuat pondasi sampai ditemukan bagian dasar tanah asli, sehingga bila bagunan sudah jadi atau selesai akan terlihat terangkat dari tanah atau seperti bangunan/rumah panggung.

Untuk konstruksi ini, karena di Kalimantan lebih banyak material kayu, maka kayu besi yang dipakai, terutama kayu ulian atau belian. Di sana pondasi rangka kayu disebut dengan istilah pondasi tongkat yang dipasang balok gapit (dikenal dengan istilah "laci") dan ditahan dengan alas kayu hutan, lalu ditumbuk ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu.

2. Konstruksi Sub-struktur Batu Kali, Beton, dsb

Prinsip dasarnya masih sama dengan membersihkan bagian tanah gambutnya sampai menemukan bagian tanah yang keras, agar konstruksi stabil. Kemudian baru memasang pondasi. Namun yang membedakan dengan konstruksi biasa adalah dengan pemasangan cerucuk. Cerucuk dipasang dibawah pondasi menyebar dengan jarak tertentu, fungsinya agar memberikan tahanan geser dari konstruksi. Karena material yang paling banyak di kalimantan adalah kayu , maka kayu yang dipakai adalah kayu dolken.

Selain kayu juga dapat menggunakan bambu, prisipnya sama, yaitu dengan menancapkan bambu menghunjam tanah atau 75° terhadap bidang tanah pada jarak tertentu. Bambu yang diambil dengan panjang lebih dari 50 cm dipasang pada bagian telapak pondasi yang sudah dipasang aanstamping ataupun pasir pasang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar